Pengertian one tailed dan two tailed Hipotesis Penelitian | Artikel tentang pengertian one tailed dan two tailed berawal pertanyaan yang diajukan oleh pelanggan olah data kepada saya. Ia bertanya “apa sih mas yang dimaksud dengan one tailed dan two tailed itu?”, belum sempat saya menjawab itu, pelanggan sudah bertanya lagi, “penelitian saya menggunakan one tailed atau two tailed mas, saya bingung?”. Perlu diketahui bahwa pentanyaan ini tidak hanya muncul dari satu pelanggan saja, itu artinya banyak di antara kita yang belum mengerti tentang apa yang dimaksud dengan one tailed dan two tailed hipotesis penelitian.
Baik tidak usah berlama-lama, kita awali saja pembahasannya, mulai dari one tailed kemudian two tailed… ada baiknya kita baca “bismillahirrahmanirrahim” lebih darhulu agar kita diberikan kepahaman.
One tailed dan two tailed sangat terkait dengan hipotesis atau kesimpulan sementara dalam sebuah penelitian. Jika arah hipotesis sudah diketahui maka akan lebih tepat jika sobat menggunakan one tailed, namun jika arah hipotesis belum diketahui maka sobat meggunakan two tailed.. arah hipotesis diketahui dengan cara melihat hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian kita, apakah sudah terdapat arah hipotesis atau belum [biasanya hal ini terdapat di bab 2 penelitian yakni kajian penelitian yang relevan].
ONE TAILEDOne tailed atau 1-tailed diartikan sebagai pengujian satu arah. One tailed digunakan untuk hipotesis yang sudah jelas arahnya positif atau negatif. Contoh hipotesisnya : “Terdapat hubungan yang positif antara variabel X dengan variabel Y”, maka penelitian ini menggunakan one tailed.. karena arah hipotesis sudah diketahui sebelumnya [yakni arah POSITIF]. Atau dengan kata lain tujuan dari penelitian ini tidak hanya untuk mengetahui ada atau tidak hubungan antara variabel X dengan variabel Y, namun lebih jauh dari itu yakni untuk membuktikan apakah hubungan antara variabel X dengan Y adalah positif.
TWO TAILEDTwo tailed atau 2-tailed diartikan sebagai pengujian dua arah. Two tailed digunakan untuk hipotesis yang belum jelas arahnya [apakah positif atau negatif]. Contoh hipotesisnya : “Terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y”, maka penelitian ini menggunakan two tailed, karena arah hipotesis belum diketahui. Atau dengan kata lain tujuan dari penelitian ini hanya untuk mengetahui ada atau tidak hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
Contoh Penggunaan one tailed (1-tailed) dalam Uji KorelasiMisalnya ada hipoteis yang menyatakan bahwa: “Terdapat hubungan yang POSITIF antara Pelatihan (X) dengan Kinerja (Y)”. Untuk mengungkap apakah benar tedapat hubungan yang positif atau tidak antara variabel X dengan Y, maka dilakukanlah analisis korelasi dengan SPSS dan diperoleh outputnya sebagaimana gambar di bawah ini.
Beradasarkan output di atas, diperoleh nilai Sig. (1-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, dan nilai Pearson Correlation sebesar 0,803 (nilai positif +), sehingga Ha diterima, yang artinya Terdapat hubungan yang positif antara Pelatihan (X) dengan Kinerja (Y).
Kesimpulan : One tailed adalah pengujian satu arah digunakan untuk hipotesis yang sudah jelas arahya, sedangkan two tailed adalah pengujian dua arah digunakan untuk hipotesis yang belum jelas atau belum diketahui arahya.
[Kata Kunci :
Pengertian one tailed dan two tailed Hipotesis Penelitian | Perbedaan 1-tailed dan 2-tailed Statistik | Penggunaan one tailed dan two tailed dalam Hipotesis Penelitian Kuantitatif dengan SPSS]